Pencarian selanjutnya
 
User Terdaftar

Username:

Password:

Log in otomatis pada kunjungan berikutnya?

» Lupa password
» Regristrasi
Random tayangan

Punakawan
Punakawan
Wayang Digital
Komentar: 0


Tentang Pitoyo Amrih

Pitoyo Amrih

NovelWayang PitoyoAmrih


Flag counters!

 

 

 

Donate 5 USD to contribute on building the valuable content about Wayang Indonesia to this Galeri Wayang site

loading...

Sumali

 

NovelWayang PitoyoAmrih

 


 

Sumali

            


Sumali
Deskripsi: Prabu Sumali adalah putra Prabu Suksara, raja raksasa negara Alengka dengan permaisuri Dewi Subakti. Ia mempunyai adik kandung bernama Ditya Maliawan. Prabu Sumali menjadi raja negara Alengka menggantikan kedudukan ayahnya, Prabu Suksara yang mengundurkan diri hidup sabagai brahmana.

Prabu Sumali adalah raja Aditya yang berwatak brahmana. Ia memerintah negara dengan arif dan bijaksana, adil dan jujur. Prabu Sumali menikah dengan Dewi Desidara, seorang hapsari keturunan Bathara Brahma dari permaisuri Dewi Sarasyati. Dari perkawinan tersebut ia memperoleh dua orang putra masing-masing bernama ; Dewi Sukesi dan Prahasta.

Atas desakan Ditya Jambumangli, putra Ditya Maliawan, Prabu Sumali menyelenggarakan sayembara tanding untuk mencari jodoh bagi putrinya, Dewi Sukesi. Sayembara itu dimenangkan oleh Resi Wisrawa dari pertapaan Girijembatan wilayah negara Lokapala setelah menewaskan Ditya Jambumangli, dan berhasil menjabarkan ilmu “Sastra Harjendra Yuningrat” atas permintaan Dewi Sukesi.

Setelah usianya lanjut dan merasa tak mampu lagi menangani pemerintahan negara, Prabu Sumali kemudian menyerahkan kekuasaan kerajaan Alengka kepada cucunya, Rahwana, putra Dewi Sukesi dengan Wisrawa. Prabu Sumali meninggal setelah peristiwa pembakaran istana Alengka oleh Anoman.

sumber gambar: Ensiklopedi Wayang Indonesia
sumber artikel: wayang.wordpress.com
courtesy: Harmanto, Dewi Kirana Wu
Kata kunci: Sumali, Alengka
Tanggal: 16.08.2013 09:18
Hits: 13565
Downloads: 4
Rating: 0.00 (0 Vote(s))
File size: 104.2 KB
Added oleh: pitoyo

 



 



Author: Komentar:
Tak ada komentar terhadap gambar ini



Tayangan sebelum:
Dentawilukrama

 
 Tayangan selanjutnya:
Banjaranjali