Created on Tuesday, 09 July 2019 Hits: 9140
Setelah lebih dari satu abad bertahan, standar internasional 1 kg per 20 Mei 2019 resmi diredefinisi kembali! Standar itu berubah! Yang semula 1 kg standar Internasional adalah sebuah benda terbuat dari Platinum-Iridium dengan dimensi tertentu, disimpan di BPIM, Sevres, Prancis, disepakati sebagai 1 kg, sehingga semua salinan standar yang dimiliki oleh negara-nagara lain akan tertelusur kepada massa standar tersebut sebagai rantai kalibrasinya. Untuk kemudian didiseminasikan di negara masing-masing menjadi acuan konvensi massa. Hingga diturunkan sampai ke penggunaan metrologi massa di industri-industri. Hari itu kesepakatan dunia berganti! Acuan massa kini sudah setara dengan besaran-besaran pokok lainnya yang bisa ditelusurkan pada sebuah konstanta alam!
Lalu bagaimana memahami itu semua secara mudah, dan yang lebih penting lagi adalah apakah perubahan itu berdampak sampai ke kita praktisi industri terutama dalam hal pengukuran dan kalibrasi massa? Tak perlu dahi berkerut, mari kita coba rileks kupas sedikit demi sedikit.
Created on Saturday, 29 December 2018 Hits: 8360
Dipenghujung tahun 2018, industri farmasi menerima pembaruan Peraturan BPOM tentang Pedoman CPOB (Cara Pembuatan Obat Yang Baik). Ditetapkan mulai tanggal 7 Desember 2018. Memperbarui sekaligus menggantikan Peraturan sebelumnya, CPOB 2012. Cukup banyak perubahan mendasar yang kita para praktisi industri farmasi harus cermati dan pahami. Di bab 1 CPOB 2012 tentang Manajemen Mutu, di CPOB 2018 terminologinya menjadi Sistem Mutu Industri Farmasi. Atmosfer yang saya rasakan di pembaruan bab 1 seperti mengakomodasi ICH Q10 Pharma Quality System dan pembaruan Standar Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2015. Termasuk di bab tentang Personalia. Sementara di bab tentang Bangunan dan Fasilitas sepertinya tak ada perubahan jabaran yang signifikan. Di bab 5 tentang Produksi ada penambahan penekanan tentang penanganan bahan yang sangat berbahaya. Kemudian di bab 6 Cara Penanganan dan Penyimpanan Obat yang Baik, ada klausul baru yang di CPOB 2012 tidak ada, yaitu perhatian khusus terkait penyimpanan dan pengiriman bahan yang masuk kategori Prekursor, dan penetapan rujukan ke WHO tentang penanganan dan pengangkutan bahan yang tidak tahan panas. Di bab 7 Pengawasan Mutu juga ada penambahan beberapa klausul baru, sementara bab 8 tentang Inspeksi Diri, Audit Mutu dan Persetujuan Pemasok, menurut saya tidak ada perubahan jabaran yang signifikan.
Di Bab 9 terdapat cukup banyak hal berubah. Judulnya pun berubah, yang di CPOB 2012 bab 9 berbunyi: 'Penanganan Keluhan Terhadap Produk dan Penarikan Kembali Produk', direvisi cukup dengan kalimat pendek: 'Keluhan dan Penarikan'. Bab 10 tentang Dokumentasi tak banyak ada perubahan. Bab 11 Pembuatan dan Analisis Berdasarkan Kontrak menurut saya tak banyak berubah, hanya terminologi judul yang berubah menjadi Bab 11 Kegiatan Alih Daya. Sementara bab 12 tentang Kualifikasi dan Validasi cukup banyak ada perubahan disana. Jumlah Aneks yang semula terdapat 14 berubah menjadi hanya 13, tapi jangan salah, karena isi salah satunya di Aneks 12 menjadi masuk ke bab 6 Cara Penyimpanan dan Pengiriman Obat Yang Baik.
Created on Saturday, 03 November 2018 Hits: 5499
Higrometri bisa jadi istilah yang terdengar asing bagi telinga awam. Bila saja dalam ilmu metrologi, cabang keilmuan tentang pengukuran dan kalibrasi sebuah besaran, maka salah satu dari sekian banyak besaran, entah itu besaran pokok ataupun besaran turunan, maka kita, terutama bagi praktisi teknis industri farmasi, tentunya mengenal besaran yang disebut dengan RH. Kepanjangan dari Relative Humidity. Dalam klasifikasi ruang bersih, RH menjadi salah satu parameter tolok ukur kriteria penerimaan. Maka penting kemudian mengemuka sebuah pertanyaan, bagaimana kita mengukur RH? Bagaimana kita mengkalibrasi alat ukur RH? Apa itu RH? Tentang apa itu RH, mungkin sedikit sebagai pengantar anda bisa membaca terlebih dulu tulisan saya ini. Dan mengukur dan mengkalibrasi RH itulah yang kemudian para ahli lebih spesifik menyebut bidang kelimuannya dengan nama Higrometri.
Tulisan saya sebelumnya tentang hal ini baru pada upaya mengenalkan kepada anda tentang Kelembaban Relatif. Seperti umumnya setelah berkenalan, sebelum kita lebih jauh berusaha memahami bagaimana cara mengukurnya, maka sebelumnya mungkin sejenak kita perlu membedah juga tentang siapa dia. Seperti yang kita ketahui, RH adalah salah satu parameter kita menengarai sifat udara. Terkait salah satu zat yang terkandung di dalam udara itu yaitu uap air. Sehingga sebaiknya kita perlu tahu dulu zat apa saja yang terkandung di dalam udara yang kita hirup di dunia ini, selain uap air.
Kandungan zat (berbentuk gas) dalam udara memang bisa jadi bervariasi tergantung daerahnya, tapi bila dilihat secara total, komposisi itu kurang lebih akan seperti ini:
Created on Monday, 30 April 2018 Hits: 8327
Sebagai penutup dari empat artikel tentang pengantar untuk wawasan Validasi Pembersihan (CV=Cleaning Validation) ini, kita akan bicarakan bagaimana menentukan batas penerimaan residu dari sebuah proses pembersihan. Sedikit membawa gambaran agar terhubung dengan pembicaraan kita sebelumnya: Adalah bagaimana kita memberi penekanan pada hal-hal yang penting dalam kegiatan Validasi Pembersihan. Tentang bagaimana kita menentukan lokasi mana yang harus kita buktikan adanya residu yang mungkin masih tertinggal setelah proses pemberihan (Worst Case Location). Tentang bagaimana kita menentukan produk apa yang akan kita pilih sebagai obyek validasi, dimana setelah proses produksi produk tersebut, kita simulasikan prosedur pembersihan dan kita buktikan residu yang tertinggal masih pada batas penerimaan (Worst Case Product). Dalam pembicaraan tentang worst case product juga terdapat worst case component, yaitu komponen formula yang kita nilai memiliki risiko tertinggi bila residu yang tertinggal tidak berada di bawah batas penerimaan. Dan artikel sebelumnya kita sudah melihat wawasan tentang bagaimana kita menguji untuk mengetahui residu setelah prosedur pembersihan dilakukan.
Perhitungan Batas Residu Terbawa (saya coba terjemahkan dari istilah bahasa Inggris: MACO, Maximal Allowable Carry Over), terdapat banyak alternatif untuk mendekatinya, dilakukan oleh para praktisi, tentunya semua dalam upaya agar perhitungan itu mudah. Mudah dilakukan perhitungan, mudah untuk ditelusuri proses perhitungan tersebut. Saya sendiri mencoba melakukan pendekatan persamaan dari pengertian umumnya sampai dengan detail persamaan untuk tiap metode uji sehingga bisa dengan mudah dipahami. Residu Terbawa, seperti yang sudah kita diskusikan sebelumnya, bisa berupa residu komponen produk paling berisiko dari produk sebelumnya (sebelum proses pembersihan), residu cairan pembersih, dan adanya kontaminasi mikrobiologi.
Created on Thursday, 01 March 2018 Hits: 8155
Setelah dari artikel sebelumnya kita bicara bagaimana menentukan lokasi mana dan produk apa yang harus dibuktikan dalam validasi pembersihan, sekarang kita coba telaah hal berikutnya adalah tentang bagaimana kita melakukan pengujiannya. Sekedar mengingat kembali apa yang sudah kita bicarakan pada artikel sebelumnya. Mengapa penentuan lokasi uji itu penting? Hal yang kemudian kita tetapkan sebagai Worst Case Location. Karena pada dasarnya kita terlalu berlebihan atau bahkan tak mungkin untuk melakukan pemeriksaan sisa residu proses sebelumnya pada semua luasan permukaan kontak produk. Kita harus tentukan tempat yang secara ilmiah dan risiko bisa dipertanggung-jawabkan bahwa bila bisa dibuktikan residu di lokasi tersebut memenuhi kriteria penerimaan, artinya seluruh bidang kontak juga memenuhi kriteria penerimaan. Sementara itu penentuan produk, sebagai Worst Case Product, produk yang kita pilih dimana setelah proses produksi produk tersebut dilakukan simulasi pembersihan untuk dibuktikan residunya. Penentuan worst case produk secara ilmiah dan risiko penting terutama bila dalam fasilitas produksi pada cakupan validasi pembersihan melibatkan banyak produk di sana. Kita tak perlu melakukan uji simulasi terhadap semua produk tersebut.
Tahap awal pengujian sisa residu pada lokasi dan produk yang dipilih, kita perlu ambil dan tentukan sampel. Seperti teorinya statistik mengatakan bahwa penentuan sampel (lokasi dan jumlah) akan sangat menentukan profil populasi atas parameter yang dipilih. Lokasi, secara ilmiah sudah ditetapkan sesuai pendekatan yang saya paparkan dalam artikel ini. Sementara jumlah, walaupun pada konsep QbD (Quality by Design) mulai dikenalkan pendekatan statistik yang mungkin terasa agak njlimet, untuk perhitungan berapa kali jumlah pengulangan simulasi dan pengambillan sampel berdasar data skala lab dan skala pilot, tapi untuk kali ini, mudahnya kita acu saja ketentuan umum yang saat ini diterima banyak pihak yaitu pembuktian 3 kali berturut-turut. Untuk meningkatkan akurasi pada setiap sampel pun, juga bisa didekati dengan pengukuran/pengujian duplo atau triplo sesuai rationale yang kita tetapkan, sehingga bisa kita lakukan sub-grouping dalam perhitungan statistik hasil pengujian Lain kesempatan mungkin kita akan ulas lebih dalam tentang QbD ini.
Page 1 of 18
Ada sebuah perusahaan fiktif bernama PT MAJU. Perusahaan ini memproduksi air mineral dalam kemasan gelasplastik. Mesin yang dimiliki perusahaan ini adalah mesin pembentuk gelas plastik sekaligus mengisi air mineral, sebanyak dua unit.
Bulan ini pesanan begitu meningkat. Bagian pemasaran yang telah berhasil melakukan promosi membuat bagian produksi jungkir-balik selama dua puluh empat jam menjalankan mesinnya untuk mengejar permintaan bagian pemasaran. Dan sudah terlihat di depan mata, bulan depan pesanan bagian pemasaran naik 30 % dari bulan sekarang. Sementara bulan ini mesin telah jalan siang malam, bahkan minggu pun masuk untuk mengejar kekurangannya.
“Gila! Harus segera saya usulkan membeli satu unit mesin lagi untuk mengejar permintaan bulan depan,” teriak Pak Joni, sang kepala produksi. “Dan awal bulan depan mesin itu sudah di sini..!” imbuhnya. ...selengkapnya
.... terlibat aktif dalam perumusan penerapan konsep-konsep TPM (Total Productive Maintenance) di perusahaan tempatnya bekerja. Juga pernah memimpin kajian dan penerapan rumusan OEE (Overall Equipment Effectiveness) yang bisa..... ...selengkapnya